Selamat Datang di Dunia FERDIOLA

menikmati dan menjelajah dunia bersama FerdiolasCorp

Sabtu, 13 April 2013

Solok Selatan, Negeri Kaya Emas Tapi PAD Hanya Rp25 Juta


Penambangan emas berlangsung tiap hari. Tak sepeserpun masuk ke PAD.

ddd
Senin, 25 Maret 2013, 06:39Arfi Bambani Amri, Arjuna Nusantara (Padang)
Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria (kanan) didampingi Kapolres Solok Selatan AKBP Djoko Trissulo tertibkan penambangan pakai alat berat
Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria (kanan) didampingi Kapolres Solok Selatan AKBP Djoko Trissulo tertibkan penambangan pakai alat berat(Antara/ Maril Gafur)
VIVAnews - Kekayaan alam seperti menjadi kutukan bagi Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Provinsi Sumatera Barat. Meski emas terus dikeruk keluar dari bumi kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Solok ini, namun hasilnya tak sepeser pun masuk ke dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Meski daerah kita kaya dengan emas, tapi PAD hanya Rp25 juta," ujar Bupati Solsel Muzni Zakaria dalam sambutannya saat kunjungan kerja DPR RI dan DPD Daerah Pemilihan Sumbar ke Solsel, akhir pekan ini.

Keadaan ini, disebabkan tambang emas di Negeri Seribu Rumah Gadang itu, tak satupun yang mengantongi izin operasi. Penambang ilegal ini, menggunakan eskavator dan mesin dompeng. Muzni mengatakan, ada sekitar seribu eskavator yang beroperasi di sini.

"Selain terkenal dengan negeri seribu rumah gadang, juga dikenal negeri seribu sungai. Sekarang, Solsel juga dikenal dengan julukan baru negeri seribu eskavator," kata Muzni.

Muzni sangat menyayangkan hal itu. "Satu eskavator disewa Rp30 juta per 200 jam. 200 Jam  hanya sekitar 15 hari. Kalau ada seribu eskavator, berarti untuk sewa saja sampai Rp3 miliar dalam waktu setengah bulan. Bayangkan, berapa hasil yang mereka peroleh, sehingga mampu mengeluarkan modal sebesar itu. Tapi sayang, penghasilan mereka tak sepersen pun masuk ke kas daerah. Selama ini, hanya segelintir orang-orang rakus yang menikmati kekayaan alam kita."

Agar emas yang tertimbun di Solsel bisa sejahterakan masyarakat, Pemkab sudah mengajukan permohonan izin ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk melakukan penambangan. Tapi izin tak kunjung keluar, sementara masyarakat tetap diizinkan menambang secara tradisional menggunakan dulang. Namun ada mafia yang kemudian menampung hasil tambang rakyat ini.

Tambang ilegal di sepanjang Sungai Sangir dan Batanghari ini, sudah meresahkan masyarakat. "Kini maraknya penambang liar ini membuat kerusakan lingkungan, air tercemar dan merugikan masyarakat secara umum," kata Muzni.

"Pejabat Bermain"

Bupati menuding, ilegal minning ini sudah mulai dari pemerintahan sebelumnya. Disinyalir ada pejabat yang bermain seperti DPRD, pemerintahan dan aparat negara.

Untuk membuktikan itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman sudah menemui Kapolda Sumbar yang dituduh terlibat. "Kami sudah bertemu dengan Kapolda, dia mengaku tidak pernah membekingi tambang ilegal di Solok Selatan," ujar Irman dalam waktu yang sama ketika Kunker di Solsel.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, Pemprov sudah membentuk tim terpadu yang terdiri dari Pemerintahan, TNI dan polisi. Dari hasil tinjauan tim terpadu empat hari lalu, ditemukan puluhan alat berat.

Irman Gusman memberikan perhatian lebih kepada Solsel dalam kasus ini. "Kalau ada oknum aparat atau pejabat yang terlibat, mari kita basmi. Saya minta kepada tokoh masyarakat, tentara, polisi agar bersama-sama memajukan negeri ini." (eh)

© VIVA.co.id   |   Share :  

Jumat, 25 November 2011

Bayi Perempuan Asal Padang Jadi Penduduk ke-7 Miliar

Padang, Penduduk dunia berjumlah 7 miliar pada 31 Oktober 2011. Bayi perempuan asal Padang dipilih menjadi penduduk ke-7 miliar asal Indonesia. Bayi tersebut oleh Presiden SBY dinamai Saptarina Heriaty Andipertiwi. Sebelumnya Presiden juga telah menamai bayi lelaki asal Situbondo dengan nama Ahmad Saptaji Adibuwono. 

Bayi ke-7 miliar versi Indonesia ini merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Herri Wiranto K dan Ibu Yona Sasra Yeni yang berasal Kelurahan Balai Nanduo kota Payakumbuah, Padang. Sang bayi Rina lahir pada 31 Oktober 2011 dengan berat 3,7 Kg dan tinggi 51 Cm. “Ada rasa senang dan bangga karena nama anak saya diberikan oleh Presiden langsung. Awalnya ya tidak menyangka karena kan ada banyak bayi yang lahir pada hari itu, dan waktu itu diberitahunya lewat telpon,” kata Yona (23 tahun) dan suaminya Herri (24 tahun). Sebelumnya bayi Ahmad Saptaji Adibuwono, anak dari pasangan Bapak Aminullah dan Ibu Hulusinia, warga Dusun Sukorejo, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur sudah terlebih dahulu dinobatkan pada 23 November 2011 di Surabaya. Nama dan sertifikat bagi bayi ke-7 miliar untuk kedua bayi ini diberikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), namun penyerahannya diwakili oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono. 

“Ini sebagai peringatan bagi seluruh penduduk dunia untuk berhati-hati karena bumi tetap tapi penduduknya bertambah terus,” ujar Kepala BKKBN Dr dr Sugiri Syarif, MPA dalam acara penyerahan piagam bayi ke-7 miliar di Hotel Pangeran Beach, Padang, Jumat (25/11/2011). Sugiri menuturkan bahwa hal ini bukanlah peringatan suka cita seperti halnya ulang tahun tapi merupakan warning untuk tiap negara dan setiap negara di dunia memiliki cara tersendiri untuk memperingatinya. “Peringatannya melalui pemberian nama karena lebih bermakna dibandingkan dengan uang dan bersifat langgeng, karena nama sangat berarti,” ujar Sugiri. Sugiri menjelaskan dalam pemilihan bayi ke-7 miliar ini dilakukan secara acak. Sebelumnya telah didata ibu hamil yang diperkirakan akan lahir pada tanggal 31 Oktober 2011 disetiap kabupaten. Dari ibu hamil itu ada yang lahir maju, mundur dan pas pada hari itu. “Kita monitor data dari pendataan keluarga dan diketahui ada 10.000 bayi yang lahir tanggal 31 Oktober 2011, dari jumlah tersebut kita catat dan dipilih secara acak hingga didapatkan kedua bayi itu,” ungkapnya. Sementara itu Menko Kesra Agung Laksono mengungkapkan saat ini pertumbuhan penduduk di Indonesia tergolong tinggi yaitu sebesar 1,49 persen. “Selama angkanya masih di atas 1 persen maka itu termasuk tinggi, untuk itu ada program revitalisasi KB dalam upaya pengendalian penduduk dan menggalakkan KB,” Agung Laksono (ver/ir)

Contact Person


mail
yudiferdian.st@gmail.com
yudiferdian_tm98ubh@yahoo.com

web  
www.yudiferdian.blogspot.com
 www.yudiferdian.wordpress.com


                                                         social net                                                          
                                                     Face Book     :   Yudi Ferdian
                                                     Twitter            :  @yudiferdian_doe


Pin BB : 2684969C

phone
 0813 8150 0332
0812 7787 3511



Pagi Hari, Paling Rentan Serangan Jantung

Ketahui kapan waktu-waktu tersebut, agar Anda lebih waspada dan antisipatif.


 


VIVAnews - Serangan jantung bisa menimbulkan kelumpuhan otak atau stroke, hingga kematian mendadak. Hal ini perlu diwaspadai karena gangguan jantung bisa dialami siapapun, bukan hanya pria tetapi juga wanita, pada segala usia.

Dari beberapa penelitian, serangan jantung diketahui cenderung terjadi pada waktu-waktu tertentu. Ketahui kapan waktu-waktu tersebut, agar Anda lebih waspada dan antisipatif. Terutama, jika Anda atau orang terkasih memiliki riwayat penyakit jantung.

1. Pagi hari

Perkiraan tim peneliti dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, risiko serangan jantung meningkat sebesar 40 persen pada pagi hari. Dilansir dari health.com, pemicunya karena, ketika Anda terbangun, tubuh mengeluarkan adrenalin dan hormon stres lainnya. Tekanan darah dan kebutuhan oksigen meningkat.

Darah juga jadi lebih kental dan lebih sulit untuk dipompa. Hal ini membuat jantung bekerja lebih keras dan meningkatkan risiko serangan jantung. Fakta lainnya adalah serang jantung cenderung terjadi pada Senin pagi.

2. Setelah makan
Waspada juga setelah makan, ini juga waktu rentan terjadi serangan jantung. Terutama, jika Anda mengonsumsi makanan berlemak dan karbohidrat tinggi. Penelitian menunjukkan konsumsi keduanya bisa menyempitkan pembuluh darah. Ini membuat darah lebih rentan menggumpal dan memicu serangan jantung.

3. Buang air besar
Saat buang air besar, Anda juga bisa berisiko mengalami serangan jantung. Itu karena mengejan akan meningkatkan tekanan di dada, memperlambat kembalinya darah ke jantung. Agar proses mengejan tak terlalu sulit perbanyak konsumsi sayuran dan buah demi memenuhi kebutuhan serat.

4. Olahraga
Ini berlaku setelah seseorang berolahraga keras, padahal tidak terbiasa berolahraga. Serangan jantung bisa terjadi saat seseorang tidak terbiasa dengan olahraga dan kadar hormon stres meningkat. Hal ini menyebabkan tekanan darah dan detak jantung lebih dari biasanya, dan memicu serangan jantung.
• VIVAnews

 

Jumat, 18 November 2011

Bendera PBB

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
 
FIAV normal.svgRanting Zaitun melambangkan perdamaian.
 
Bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa pertama kali digunakan pada 20 Oktober 1947. Bendera PBB memuat lambang PBB berwarna putih dengan latar belakang berwarna biru. Lambang PBB terdiri dari proyek peta dunia yang berpusat di kutub utara yang diapit oleh ranting Zaitun. Ranting Zaitun melambangkan simbol untuk perdamaian, serta peta dunia yang melambangkan semua masyarakat dunia.
Sebuah bendera yang mirip pertama kali dipresentasikan dalam bentuk yang sedikit berbeda dari bentuk sekarang pada konferensi di San Fransisco, April 1945 yang berbeda dalam penggambaran Bumi. Bendera tersebut kemudian disebarkan kepada setiap delegasi dan media. Tahun 1946, sebuah komite UNO (United Nations Organization nama awal untuk PBB) diberi tugas untuk membuat rancangan tetap yang dipresentasikan pada 2 Desember 1946 dan kemudian diterima oleh sidang UNO pada 7 Desember 1946. Peta dunia pada versi terdahulu terputar 90 derajat ke arah timur dibandingkan dengan versi sekarang. Perubahan tersebut, menurut konferensi pers yaitu untuk memindahkan Amerika Utara dari pusat lambang.[1]
FIAV historical.svg Versi pertama dari bendera PBB, 1945.
Putih dan biru adalah warna-warna resmi dari PBB.

 

Bendera-bendera turunan

Badan Tenaga Atom Internasional (sebuah badan independen tetapi melapor kepada PBB) memiliki bendera dengan warna-warna yang sama dan ranting Zaitun seperti pada bendera PBB. Lambang di tengah bendera IAEA adalah atom model Rutherford.
Bendera UNESCO memiliki warna-warna yang sama dengan bendera PBB, dengan lambang kuil Yunani (kemungkinan Parthenon) yang melambangkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Bendera Organisasi Kesehatan Dunia sama seperti bendera PBB dengan tambahan tongkat Asclepius, sebuah lambang tradisional medis.
Bendera UNICEF memiliki ranting dan peta dunia seperti pada bendera PBB tetapi peta dunia diganti dengan ikon ibu dan anak.
Bendera Badan Telekomunikasi Internasional memiliki warna biru dan putih dengan peta dunia, petir dan tuliasn "ITU".
Bendera Organisasi Penerbangan Sipil Internasional mirip dengan bendera PBB dengan tambahan wing penerbang.
Bendera Organisasi Meteorologi Dunia mirip dengan bendera PBB ditambah dengan tulisan "OMM/WMO" di atas peta dunia.

 

Pranala luar



Matahari Majapahit

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
 
Diagram Surya Majapahit menampilkan tata letak para dewa Hindu di sembilan arah penjuru utama mata angin.

Surya Majapahit (Matahari Majapahit) adalah lambang yang kerap ditemukan di reruntuhan bangunan yang berasal dari masa Majapahit. Lambang ini mengambil bentuk matahari bersudut delapan dengan bagian lingkaran di tengah menampilkan dewa-dewa Hindu. lambang ini membentuk diagram kosmologi yang disinari jurai matahari khas "Surya Majapahit"[1], atau lingkaran matahari dengan bentuk jurai sinar yang khas. Karena begitu populernya lambang matahari ini pada masa Majapahit, para ahli arkeologi menduga bahwa lambang ini berfungsi sebagai lambang negara Majapahit.

Dewa-dewa Hindu

Bentuk paling umum dari Surya Majapahit terdiri dari gambar sembilan dewa dan delapan berkas cahaya matahari. Lingkaran di tengah menampilkan sembilan dewa Hindu yang disebut Dewata Nawa Sanga. Dewa-dewa utama di bagian tengah ini diatur dalam posisi delapan arah mata angin dan satu di tengah. Dewa-dewa ini diatur dalam posisi:
Dewa-dewa pendamping lainnya terletak pada lingkaran luar matahari dan dilambangkan sebagai delapan jurai sinar matahari:
Bentuk ukiran Surya Majapahit yang paling umum dari reruntuhan candi Majapahit, Museum Trowulan.
 
 
Bentuk lain dari Surya Majapahit, dari reruntuhan candi Majapahit,  
Museum Nasional Jakarta.

Lambang ini digambar dalam berbagai variasi bentuk, seperti lingkaran dewa-dewa dan sinar matahari, atau bentuk sederhana matahari bersudut delapan, seperti lambang Surya majapahit yang ditemukan di langit-langit Candi Penataran[2]. Dewa-dewa ini diatur dalam bentuk seperti mandala. Variasi lain dari Surya Majapahit berupa matahari bersudut delapan dengan gambar dewa Surya di tengah lingkaran tengah mengendarai kuda atau kereta perang. Ukiran Surya Majapahit biasanya dapat ditemukan di tengah langit-langit Garbhagriha (ruangan tersuci) dari beberapa candi seperti Candi Bangkal, Sawentar, dan Candi Jawi. Ukiran Surya Majapahit juga kerap ditemukan pada stella, ukiran Halo atau Aura, pada bagian belakang kepala arca yang dibuat pada masa Majapahit. Ukiran ini juga ditemukan di batu nisan yang berasal dari masa Majapahit, seperti di Trowulan.

Referensi

Umum


  1. ^ Bullough Nigel, (4 November 1995). Historic East Java, Remains in Stone, 50th Anniversary of Indonesia Commemorative Edition. Jakarta: ADLine Communications. hlm. 109. 
  2. ^ Bullough Nigel, (4 November 1995). Historic East Java, Remains in Stone, 50th Anniversary of Indonesia Commemorative Edition. Jakarta: ADLine Communications. hlm. 91. 

Yin dan Yang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
 
kekuatan Yin dan Yang
 
Dalam filosofi Cina, konsep Yin-Yang biasanya di daerah barat disebut Yin dan Yang. Biasanya digunakan untuk mendeskripsikan sifat kekuatan yang saling berhubungan dan berlawanan di dunia ini dan bagaimana mereka saling membangun satu sama lain. Konsep tersebut didasarkan pada asal muasal dari banyaknya cabang ilmu pengetahuan klasik dah filosofi Cina serta dapat di gunakan sebagai pedoman pengobatan Cina dan menjadi prinsip dari seni bela diri yang ada di Cina, sebagai contoh Baguazhang, Taijiquan (Tai Chi), dan qigong (Chi Kung) dan ramalan Ching.
Yin dan Yang saling berlawanan dalam interaksi dengan dunia yang lebih luas dan sebagai bagian dari sistem yang dinamis. Semua hal memiliki kedua aspek tersebut yakni Yin dan Yang, tapi tidak setiap aspek tersebut memiliki perwujudan yang jelas pada objek dan mungkin pasang surut atau mengalir dari waktu ke waktu. Konsep Yin dan Yang sering dilambangkan dengan berbagai bentuk yang bervariasi dari simbol Taijitu, yang mana lebih umum dikenal pada kebudayaan barat.
Ada beberapa persepsi (terutama di barat) yang mengatakan bahwa Yin dan Yang selalu dihubungkan dengan sesuatu yang baik dan jahat. Namun, filsafat Taoist biasanya tidak memperhitungkan sesuatu yang baik atau jahat dan penilaian moral, dalam kaitannya dengan konsep keseimbangan. Konfusianisme (Filosofi dari Dong Zhongshu, c. Abad 2SM) tidak melampirkan dimensi moral dari Yin dan Yang. Tapi dalam istilah modern, istilah ini sebagian besar telah teradaptasi oleh filosofi Budha Taoist.

Sifat Yin dan Yang

Tidak mungkin kita berbicara tentang Yin dan Yang tanpa referensi dari seseorang yang berpendapat lain, karena Yin dan Yang terikat bersama sebagai bagian dari keseluruhan (misalnya Anda tidak dapat melihat bagian bawah sebelum melihat bagian atasnya). Sebuah ilustrasi menjelaskan ide tentang pendalilan antara kehidupan pria saja atau wanita saja. Ras ini akan punah dalam satu generasi. Namun, pria dan wanita menciptakan generasi baru yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup. Interaksi dari keduanya dapat melahirkan ide-ide baru. Yin dan Yang merubah satu sama lain seperti arus di dalam laut. Setiap yang hidup akan mati, benih akan tumbuh dan kemudian akan mati.

Penggunaan nama Yin dan Yang sebagai nama tempat

Banyak tempat di Cina, seperti Luoyang, mengandung kata Yang, dan beberapa tempat seperti Huayin, mengandung kata Yin. Ini adalah cara yang sangat tradisional untuk menempatkan nama-nama tempat. Yang berarti tempat ini berada di lereng bagian selatan gunung atau di tepi utara sungai. Misalnya, Luoyang berada di tepi utara Sungai Luo. Yin berarti berada di lereng utara gunung atau berada di tepi selatan. Misalnya, Huayin berada di lereng utara Gunung Hua.

Simbolisme Yin dan Yang

Yin adalah sisi hitam dengan titik putih pada bagian atasnya dan Yang adalah sisi putih dengan titik hitam pada bagian atasnya. Hubungan antara Yin dan Yang sering digambarkan dengan bentuk sinar matahari yang berada di atas gunung dan di lembah. Yin (secara harafiah yaitu tempat yang teduh) adalah daerah gelap yang merupakan bayangan dari gunung, sementara Yang (secara harafiah yaitu tempat yang terang atau cerah) adalah bagian yang tidak terhalang oleh gunung. Saat matahari bergerak, Yin dan Yang secara bertahap bertukar tempat satu sama lain, mengungkapkan apa yang tidak jelas dan menyembunyikan yang sudah terungkap. Yin ditandai dengan sesuatu yang lambat, lembut, menghasilkan, menyebar, dingin, basah, dan pasif. Berhubungan dengan air, bumi, bulan, feminitas dan malam hari. Yang sebaliknya ditandai dengan cepat, keras, padat, fokus, panas, kering, dan agresif. Berhubungan dengan api, langit, matahari, maskulinitas dan siang hari.

Religius dan Filosofis

Para Taijitu dan konsep dari periode Zhou telah diterapkan dalam keluarga dan hubungan relasi. Yin sebagai wanita dan Yang sebagai pria. Mereka menjadi satu sebagai dua bagian dari keseluruhan. Praktisi Yoga Zen, sebuah sistem pelatihan yang diciptakan pada tahun 2007, berpendapat bahwa Yin dan Yang merupakan suatu aliran. Taijitu adalah salah satu simbol yang tertua dan paling terkenal di dunia, tetapi masih banyak orang yang tidak memahami arti dari Yin dan Yang. Hal tersebut menggambarkan salah satu teori filsafat Tao kuno yang paling mendasar dan mendalam. Inti dari hal tersebut adalah dua unsur keberadaan yang berlawanan tapi saling melengkapi. Cahaya yaitu Yang digambarkan dengan warna putih, bergerak naik berpadu dengan kegelapan yaitu Yin yang digambarkan dengan warna hitam dan bergerak turun. Yin dan Yang adalah kekuatan yang berlawanan, tergantung dari aliran siklus alami. Mereka selalu mencari keseimbangan meskipun mereka bertentangan, tapi mereka tidak selalu bertentangan satu sama lain. Sebagai bagian dari Tao, mereka hanyalah dua aspek realitas yang sebenarnya berdiri sendiri. Masing-masing mengandung unsur dari yang lainnya, karena itu terdapat titik hitam dari Yin pada bagian putih dan begitu pula sebaliknya. Mereka tidak hanya sekedar saling menggantikan, namum mereka menjadi bersatu sama lain melalui aliran konstan alam semesta.

Referensi

  • Porkert (1974). The Theoretical Foundations of Chinese Medicine. MIT Press. ISBN 0262160587.
  • Taylor, Rodney Leon (2005). The Illustrated Encyclopedia of Confucianism, Vol. 2. New York: Rosen Publishing Group. p. 869. ISBN 9780823940790.
  • Muller, Charles. "Daode Jing".
  • http://www.iep.utm.edu/y/yinyang.htm
  • Osgood, Charles E. "From Yang and Yin to and or but." Language 49.2 (1973): 380–412 . JSTOR. 16 Nov. 2008 <http://www.jstor.org/search>.
  • Giovanni Monastra: "The "Yin–Yang" among the Insignia of the Roman Empire?", Sophia, Vol. 6, No. 2 (2000)
  • Late Roman Shield Patterns. Notitia Dignitatum: Magister Peditum
  • Helmut Nickel: "The Dragon and the Pearl", Metropolitan Museum Journal, Vol. 26 (1991), p. 146, Fn. 5
  • Woolidge, Doug (June 1997). T’AI CHI The International Magazine of T’ai Chi Ch’uan Vol. 21 No. 3. Wayfarer Publications. ISSN 0730-1049.
  • Hoopes, Aaron (2007). Zen Yoga: A Path to Enlightenment though Breathing, Movement and Meditation. Kodansha International. ISBN 9784770030474.

Pulau Tak Berpenghuni

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
 

Sebuah pulau tak berpenghuni di Lakshadweep

Pulau terpencil atau pulau tak berpenghuni adalah sebuah pulau yang belum (atau tidak saat ini) dihuni oleh manusia. Pulau tak berpenghuni yang sering digunakan dalam film atau cerita tentang orang terdampar, dan juga digunakan sebagai stereotip untuk gagasan "surga". Beberapa pulau berpenghuni yang dilindungi sebagai cagar alam dan beberapa milik pribadi. Pulau berpenghuni terbesar di dunia adalah Pulau Devon di Kanada.
Karang atol atau pulau-pulau kecil biasanya tidak memiliki sumber air tawar, tetapi pada kali lensa air tawar (lensa Ghyben-Herzberg) dapat dicapai dengan baik.

Daftar beberapa pulau tak berpenghuni saat ini

Simbol 9 Agama di Dunia

Simbol berasal dari kata symballo yang berasal dari bahasa Yunani. Symballo artinya ”melempar bersama-sama”, melempar atau meletakkan bersama-sama dalam satu ide atau konsep objek yang kelihatan, sehingga objek tersebut mewakili gagasan. Simbol dapat menghantarkan seseorang ke dalam gagasan atau konsep masa depan maupun masa lalu.[1] Simbol adalah gambar, bentuk, atau benda yang mewakili suatu gagasan, benda, ataupun jumlah sesuatu. Meskipun simbol bukanlah nilai itu sendiri, namun simbol sangatlah dibutuhkan untuk kepentingan penghayatan akan nilai-nilai yang diwakilinya. Simbol dapat digunakan untuk keperluan apa saja. Semisal ilmu pengetahuan, kehidupan sosial, juga keagamaan. Bentuk simbol tak hanya berupa benda kasat mata, namun juga melalui gerakan dan ucapan. Simbol juga dijadikan sebagai salah satu infrastruktur bahasa, yang dikenal dengan bahasa simbol.


Simbol dari 9 agama di dunia: Kristen, Yahudi, Hindu, Islam, ...

Simbol paling umum ialah tulisan, yang merupakan simbol kata-kata dan suara. Lambang bisa merupakan benda sesungguhnya, seperti salib (lambang Kristen) dan tongkat (yang melambangkan kekayaan dan kekuasaan). Lambang dapat berupa warna atau pola. Lambang sering digunakan dalam puisi dan jenis sastra lain, kebanyakan digunakan sebagai metafora atau perumpamaan. Lambang nasional adalah simbol untuk negara tertentu.
Kesalahan terbesar manusia dalam memahami simbol adalah menganggap bahwa simbol adalah substansi. Sehingga mereka kerap kali terjebak pada pembenaran terhadap semua hal yang hanya bersifat kasat mata sebagai kebenaran hakiki. Muara dari kesalahan itu adalah fanatisme. Contoh kasus: Agama X menyebut kata Tuhan dengan sebutan X1, sedangkan agama Y menyebutnya dengan Y1. Masing-masing agama mengklaim bahwa penyebutan yang benar adalah menurut cara mereka masing-masing. Di luar penyebutan itu, dianggap sebagai ajaran sesat.
Begitu pula dengan bahasa yang dipakai. Agama A menggunakan bahasa A1 baik dalam kitab sucinya, maupun dalam tata cara ibadah. Di lain pihak, agama B memilih menggunakan bahasa B1. Perbedaan simbolik yang hanya terletak pada permukaan itu dijadikan alasan untuk saling membenci, dan memusuhi satu sama lain.

Lamut dari Banjar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Maestro Lamut, Gusti Nafsiah sedang belamut.

Lamut adalah sebuah tradisi berkisah yang berisi cerita tentang pesan dan nilai-nilai keagamaan, sosial dan budaya Banjar. Lamut merupakan seni cerita bertutur, seperti wayang atau cianjuran. Bedanya, wayang atau cianjuran dimainkan dengan seperangkat gamelan dan kecapi, sedangkan lamut dibawakan dengan terbang, alat tabuh untuk seni hadrah.
Mereka yang baru melihat seni lamut selalu mengira kesenian ini mendapat pengaruh dari Timur Tengah. Pada masa Kerajaan Banjar dipimpin Sultan Suriansyah, lamut hidup bersama seni tutur Banjar yang lain, seperti Dundam, Madihin, Bakesah, dan Bapantun.[1]
Pelaksanaan Lamut akan dilakukan pada malam hari mulai pukul 22.00 sampai pukul 04.00 atau menjelang subuh tiba. Pembawa cerita dalam Lamut ini diberi julukan Palamutan. Pada acara, Palamutan dengan membawa terbang besar yang diletakkan dipangkuannya duduk bersandar di tawing halat (dinding tengah), dikelilingi oleh pendengarnya yang terdiri dari tua-muda laki-perempuan. Khusus untuk perempuan disediakan tempat di sebelah dinding tengah tadi.[2]

Sejarah

Lamut berasal dari negeri China, bahasanya pun semula menggunakan bahasa Tionghoa kemudian di terjemahkan kedalam bahasa Banjar. Datangnya lamut di tanah Banjar kira-kira pada tahun 1816 yang di bawa oleh para pedagang Tionghoa ke Banjar hingga ke Amuntai, konon orang-orang dulu sangat menyukainya karena lamut membawa cerita yang sangat banyak dan merupakan cerita pengalaman di banyak negeri yang di sampaikan secara bertutur[1].
Ceritanya, di Amuntai, Raden Ngabe bertemu pedagang China pemilik kapal dagang Bintang Tse Cay. Dari pedagang itulah ia pertama kali mendengar alunan syair China. Dalam pertemuan enam bulan kemudian, Raden Ngabe mendapatkan salinan syair China tersebut.
Sejak itulah Raden Ngabe mempelajari dan melantunkannya, tanpa iringan terbang. Lamut mulai berkembang setelah warga minta dimainkan setiap kali panen padi berhasil baik. Ketika kesenian hadrah masuk di daerah ini, Lamut mendapat iringan terbang.
Seni bertutur itu disebut lamut karasmin karena menjadi hiburan pada perkawinan, hari besar keagamaan, maupun acara nasional. Lamut juga digunakan dalam proses batatamba (penyembuhan penyakit). Orang yang punya hajat dan terkabul biasanya juga mengundang palamutan. Kata "lamut", konon berasal dari bahasa Arab, laamauta (ﻻﻤﻭﺕ) yang artinya tidak mati[1].

Macam-macam Lamut

Lamut Batatamba

Lamut Batatamba (Lamut pengobatan) berfungsi sebagai pengobatan, misalnya untuk anak yang sakit panas yang tidak sembuh-sembuh, atau ada orang yang sulit melahirkan dan lain-lain. pertunjukan lamut batatamba haus disertai dengan sejumlah persyaratan, yaitu piduduk yang terdiri dari perangkat piduduk (sesaji), kemenyan atau perapin (dupa), beras kuning, garam, kelapa utuh, gula merah, dan sepasang benang-jarum. Setelah itu dilakukan tepung tawar dengan mahundang-hundang (mengundang) roh halus, membacakan doa selamat, dan memandikan air yang telah didoakan kepada si sakit[1].

Lamut Baramian

Lamut Baramian (Lamut Hiburan) biasa dihadirkan untuk mengisi acara perkawinan, syukuran, khitanan dan acara hiburan lainnya.
Bila pada wayang ada tokoh punakawan yang terdiri dari Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong, pada Lamut tokohnya adalah Paman Lamut serta tiga anaknya; Anglung, Angsina, dan Labai Buranta. Sedangkan ceritanya sudah berpakem seperti wayang purwa, tentang kerajaan yang dipimpin Prabu Awang Selenong.
Meski tokoh dan pakem cerita lamut tertentu, pengembangan cerita tetap dimungkinkan sesuai kemampuan si pelamutan dalam meramu. Ramuan cerita itu bisa disadur dari kisah Panji, Andi-andi, atau Tutur Candi, bahkan cerita 1.001 malam. Kisah juga bisa menjadi dramatis dengan lakon yang gagah berani atau romantis.
Masyarakat Banjar paling mengharapkan kisah percintaan antara Junjung Masari dan Kasan Mandi. Para penonton hanyut ketika mendengar kisah percintaan kedua tokoh itu dalam syair pantun bahasa Banjar.
Lamut juga digemari warga keturunan Tionghoa di Banjarmasin. Mereka kerap minta lamut dimainkan saat hendak sembahyang di Pulau Kembang di tengah Sungai Barito di Banjarmasin[1].

Fungsi Lamut

Lamut berfungsi :
  1. Sebagai media dakwah agama Islam dan muatan pesan–pesan pemerintah atau pesan dari pengundang Lamut.
  2. Sebagai hiburan
  3. Manyampir, yaitu tradisi bagi keturunan palamutan.
  4. Hajat seperti untuk tolak bala atau doa selamat pada acara kelahiran anak, khitanan atau sunatan, mendapat rejeki. Menurut kepercayaan, kalau menyampir dan hajat ini tidak dilaksanakan maka akan membuat mamingit yakni menyebabkan sakit bagi yang bersangkutan.
  5. Sebagai pendidikan terutama mengenai tata krama kehidupan masyarakat Banjar. Biasanya petatah petitih berupa nasihat, petuah atau bimbingan moral.[3]

Terancam punah

Seni lamut bisa dikatakan bernasib malang karena kini di ambang punah. Satu per satu pelamutan meninggal dunia, sementara proses pewarisan dan regenerasi kesenian itu mandek. Seni berkisah itu juga semakin ditinggalkan karena generasi muda tak lagi tertarik memainkannya. Kini, tak ada organisasi atau lembaga yang peduli kepada lamut, apalagi membina munculnya pelamutan baru[1].
Powered By Blogger